Pembobolan ATM di Bali Ulah Sindikat Internasional



Mesin ATM di sebuah perkantoran
Rekening nasabah yang dibobol ternyata diluar dugaan. Data Bank Indonesia menunjukkan rekening yang dibobol lewat 13 ATM milik enam bank, terutama di Bali, mencapai 236 rekening.

"Total kerugian dari rekening tersebut mencapai Rp 4,2 miliar," ujar Deputi Gubernur BI Budi Rochadi. BI menegaskan, seluruh kerugian yang diderita nasabah akan ditanggung bank bersangkutan.
Modus operandi pembobolan ATM sejumlah bank di Kuta, Bali, diperkirakan mirip kejahatan perbankan sindikat kejahatan internasional. Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (20/1/2010).
Sugianyar menceritakan, kejahatan semacam ini sesungguhnya pernah terjadi dua tahun silam di luar negeri. Modusnya, pelaku memasang sebuah alat yang bisa mengkopi data di kartu ATM, termasuk nomor PIN ketika nasabah melakukan transaksi. "Kemungkinan-kemungkinan seperti itu, bisa saja terjadi di sini, terutama di ATM-ATM yang pengamanannya kurang, seperti tidak dilengkapi CCTV," ujarnya.
Enam bank yang berhasil disusupi sindikat internasional adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan Bank Internasional Indonesia.
Sementara itu, Bank Indonesia dalam rilisnya menyebutkan, dari hasil penyelidikan awal diketahui telah terjadi pencurian data kartu ATM melalui proses skimming, tapping, dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak berhak. Untuk itu, pihak bank sudah melakukan langkah pengamanan yang dilakukan.
Sejauh ini sudah ada satu sindikat yang terdiri dua orang Rusia dan 5 hingga 7 orang Indonesia yang ditengarai melakukannya. Pelaku membawa data-data bank yang dicuri ke Toronto, Kanada, untuk dideskripsi kemudian digunakan untuk melakukan pencurian dana.
Untuk itu, kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak panik. Namun, nasabah diimbau perlu rutin mengecek saldo rekening serta mengganti nomor PIN kartu ATM secara reguler.
Bank Indonesia juga meminta semua bank mengevaluasi dan mendeteksi semua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan Electronic Data Capture (EDC). Tujuannya untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atas mesin transaksi tersebut.
Menurut BI, bank yang data nasabahnya dibobol telah menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut

My Blog List

Kunjungan

Hello

Muhammad Risal © 2008 Business Ads Ready is Designed by Ipiet Supported by Tadpole's Notez